Senin, 06 Februari 2012

Pelita

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam HEBAT untuk pengunjung HEBAT yang senantiasa berbuat untuk yang TERBAIK.

Saat PPL saya pernah membuat beberapa puisi untuk meluangkan waktu disaat sepi diantaranya adalah puisi berikut:



Pelita


Sang surya bersinar

Gelapun berubah terang

Kau sang surya yang siap

Mengentaskan kami dari kegelapan

Dari kegelapan kau terangi

Dengan cahya dan gigihmu


Menulis, membaca itu caramu

Sabar, tekun itu sifatmu

Kini ku bisa menulis

Kini ku bisa membaca

Itu semua karenamu

Itu semua jasamu


Guru….

Kau memang pelita penerang kami

Dan jasamu takkan kami lupakan

Lihatlah nanti kami kan berada di barisan terdepan

Dalam membangun negeri ini.


Semoga bermaanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kamis, 02 Februari 2012

Kenangan "PPL"

Assalamualaikum Wr. Wb.



Salam Hangat untuk para pengunjung yang selau HEBAT di setiap saat.
Kesempatan ini Kamis, 2 Februari 2012 Nizar ingin membuka memori Nizar saat masih PPL(Praktek Pengalaman Mengajar) di SDN Barusari I Semarang. Khusunya saat perpisahan, karena kami mengadakan PENTAS SENI dimana setiap dari kami membimbinng siswa SDN Barusari I Semarang untuk PENTAS.

Pada ssat itu saya menampilkan dengan dua pentas yaitu Pentas drama dan pentas bertajuk akustik dengan lagu karangan sendiri.

Semoga drama dan lagu ini dapat membuka lembaran bagi saya dan pengunjung yang LUAR BIASA agar senantiasa selalu berjuang dalam dunia pendidikan. Amien

Berikut narasi ceritanya dengan tema "PINTER MANA?" :

PINTER MANA ?

Pada suatu hari ada tiga anak gadis cantik dan pintar yang bernama Siti, Yola, dan Silvi. Dan mereka ingin mempermalukan Indri yang dikenal mereka sebagai saingan di kelasnya. Akhirnya mereka pun bertemu di kelas.

Siti : “Hai Indri kesini dong?”



Indripun menemui mereka bersama Hayu. Lalu dipanggilah temen-temenya untuk menyaksikan.

Silvi : “Temen-temen kesini, ni kami ingin membuktikan ,dari kami berempat siapakah yang paling pinter?”

Temen2 : “Bagaimana caranya?”

Siti : “Kami bertiga ingin mengetes Indri dengan pertanyaan.”

Yola : “Jika Indri bisa menjawab berarti dia yang paling pintar dikelas. Tetapi sepertinya gak bisa deh?”

Silvi : “Dan sebaliknya jika dia tidak bisa menjawab berarti diantara kamilah yang paling pintar.”

Dengan disaksikan temen-temanya mereka bertiga pun langsung mengajukan pertanyaan , yang mereka anggap sulit dijawab oleh Indri. Atau mungkin tidak bisa dijawab oleh Indri, sehingga temen mereka akan menganggap merekalah yang paling pintar. Berikut kelanjutanya.

Siti : “Ndri, Dimana sebenarnya pusat bumi ini ?”

Indri : ”Tepat dibawah telapak kaki saya, juga kalian.”

Siti : ”Bagaimana cara membuktikan hal itu ?”

Indri : ”Kalau tidak percaya ukur sa….ja sendiri…”

Siti : “Lo…. Kok gitu?”

Hayu : “Ya betulkan? kalau tidak di bawah telapak kaki kita, mangnya ada di atas kepala kalian.Heee….”

Akhirnya Siti pun diam tidak bisa membantah lagi. Dan sekarang tiba pertanyaan dari Yola.

Yola : “Sekarang saya, berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?”

Indri : “Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh dikucing ini.”

Yola : “ Bagaimana membuktikan hal itu?”

Indri : “Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di kucing itu, nanti kamu akan tahu kebenaranya.”

Yola : “Itu sih akal-akalan dan goblok-goblokan, bagaiman orang bisa menghitung rambut?”

Indri : “Nah kalau saya goblok bicara. Yola juga goblok-goblokan, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?”

Hayu : “Betul juga lo! Apa yang dikatakan Indri.”

Mendengar jawabanIndri, Yola pun tidak bisa melanjutkan.

Sekarang tampilah Silvi yang katanya paling cuuantik dan puuintar di antara mereka bertiga. Tetapi ia agak terganggu atas kecerdikanIndri. Akhirnya ia pun bertanya kepada Indri secara ketusnya.

Silvi : “Tampaknya kamu tahu banyak tentang kucing, tetapi coba kamu katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada di ekor kucing itu?”

Indri : “Saya tahu jumlahnya, jumlah bulu yang ada di ekor kucing ini sama dengan jumlah rambut yang ada dialis dan idepmu .”

Silvi : “Bagaimana kamu bisa membuktikanya?”

Indri : “Oh itu mudah sekali, begini. Kalian mencabut sehelai bulu dari kucing ini . dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari alis dan idepmu. Nah , kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar tetapi kalau tidak, berarti saya yang keliru.”

Tentu saja Silvi tidak mau menerima cara menghitung tersebut.

Silvi : “Gak mau a..h?”

Akhirnya pun mereka bertiga pergi tanpa pamit.Karena mereka kalah.

Hayu : “Temen-temen berarti oring yang paling pinter di kelas kita, Siapa?

Temen2 : “Ya tentu Indri.”

Dan akhirnya pun mereka bubar.


Setelah drma maka dilanjutkan dengan nyanyian duet antara guru dan murid"Salamku" (Sebenarnya dulu pernah saya abadikan dengan rekaman maupun video tapi belum ketemu. He.... Berikut syair lagunya

SALAMKU

Siswa: Se….lamat pagi… ka….mi haturkan….

Wa…hai guruku… yang terhebat….


Guru: Se…lamat pagi …a…ku sahutkan….

Te…rima kasih….siswa terhebat ....


Siswa: Kau….beri kami…. Ilmu yamg…. Bermanfaat…

Dan… pengetahuan……yang… menakjubkan….


Guru: Ja….nagan sampai … ka..li..an melesat….

Tan….pa mengerti…. A..rah tujuan


Reff :

Siswa: Kau di…dik kami… tan...pa… le…lah…

Un…tuk menjelma… gene…rasi tangguh

Per..kenalkanlah bang…sa ini..

Mem…punyai… gene…rasi tangguh


Guru: Buktikanlah…. Dan…. berusaha , ka…lian bisa.. pas…ti bisa

Siswa: Kami kan berusaha slalu, ntuk harumkan bangsa ini



Alhamdulillah semoga dengan memosting artikel ini dapat memotivasi saya selalu dalam Perjuangan. Amien

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.