Jumat, 05 Oktober 2012

INDONESIA JANGAN KAWATIR....

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Jujur untuk pengunjung yang penuh kejujuran.

Postingan ini, Nizar dedikasikan untuk permataku yang jujur yang insyaAllah mereka akan membuat bangsa ini hebat dan dihargai karena kejujurannya. Amin

"INDONESIA jangan kawatir, banyak permata kami yang JUJUR dan membuat bangga untukmu...."

Jumat, 5 Oktober 2012 Kelas VI Utsman SDIT Permata Bunda mengadakan pembelajaran di luar kelas. Pada kesempatan ini permata belajar mencangkok pohon mangga di tempat parkir sepeda.Dengan senyum dan semangat merekapun antusias untuk belajar mencangkok. Beberapa permata tidak sabar untuk mencangkok sehingga mereka langsung naik pohon mangga. Sehingga Nizarpun belum sempat untuk membuat peraturan dalam kegiatan ini.


Di pertengahan jalan, beberapa siswa susdah selesai mencangkok, beberapa lagi baru mengupas kulit, beberapa memberi tanah, beberapa membungkus dengan plastik. Dan di sudut lain ada permata yaang lempar-lemparan tanah liat sehingga di tempat parkir banyak bercecer tanah dan menempel di sebagian sepeda. Tetapi di akhir permata membersihkan khususnya permata yang lupa untuk membawa bahan dan alat mencangkok.

Eh mana jujurnya yach ....

He.... tunggu ini lho cerita tentang kejujurannya....

Sekitar jam 11an ada permata yang mendekat ke saya dan menjelaskan tentang kegiatan yang telah dilakukannya. Ada empat permata (Abil, Ilvan, Riza, dan Faiz) menjelaskan bahwa mereka telah melakukan kesalahan kalau dari perbuatan melempar tanah tanpa sengaja tanah yang mereka lempar mengenai tembok sebuah rumah bertingkat. Meskipun mereka sudah tahu resikonya tetapi mereka tetap JUJUR dan BERANI BERTANGGUNG JAWAB atas perbuatannya.

Seketika saya menyuruh mereka untuk mengambil tangga, air, dan kain untuk mengepel. Diambilah peralatan tersebut dan saat itu si pemilik rumah tahun dan mengata-ngatai mereka, "ANAK KOK NAKAL?" "ANAK KOK BANDEL?" dan perkataan yang mungkin nada dan isinya lebih hina lagi. Tetapi saya berusaha menjelaskan ke pemilik rumah dan berusaha untuk bertanggung jawab.

Sambil dikata-katai pemilik rumah permata tetap berusaha untuk membersihkan tembok yang terkena tanah liat sebagai tanggung jawabanya. Setelah selesai secara personal mereka saya suruh untuk meminta maaf. Meskipun untuk mendapatkan maaf mereka harus mendapat "JEWERAN". Meski begitu mereka tidak kesal atau dendam karena mereka tahu yang salah ada mereka.


Dari kejadin itu, Nizar yakin bahwa mereka inilah generasi yang akan membangun Bangsa Indonesia karena KEJUJURAN dan BERANI BERTANGGUNG JAWAB yang sudah mereka miliki meskipun harus menerima konsekuensi berat. Itulah modal utama untuk membangun Bangsa Indonesia ini yang dapat dikatakan bobrok karena para elit politik yang tidak bertanggung jawab dan melakukan banyak KKN.

Memang mereka salah tetapi kalau mereka tidak JUJUR mungkin konsekuensi yang didapatkan akan lebih besar lagi. Mereka mengakui kesalahan, maka dari itu Nizar dan sekolah memberikan pengarahan.

"Nak, kami akan lebih sedih lagi seandainya kalian berbuat bohong. Kami akui kejujuran dan tanggung jawabmu. InsyaAllah keberkahan dan keridhaan Allah menyertaimu. Saya berdoa mereka menjadi generasi yang Rabbani. Amin"


MAJU TERUS PERMATAKU ....
TERIMA KASIH ATAS KEJUJURAN DAN TANGGUNG JAWABMU
KARENA ITULAH MODAL KALIAN UNTUK MERAIH KERIDHAAN ALLAH.

SUKSES SELALU.

Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.