Minggu, 15 Mei 2011

Belajar dari Pemuda HEBAT

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam peduli untuk pengunjung HEBAT.

Pada kesempatan ini Nizar ingin berbagi kisah yang insyaAllah dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Amien

Kisah ini bermula pada hari Minggu, 15 Mei 2011. Sekitar pukul 16.05 wib Nizar sekeluarga berangkat mengunjungi Semarang Fair, alhamdulillah sekitar pukul 16.40 wib kami sampai disana dan melihat stan-stan sekalian refreshing naik wahana permainan. Sekitar pukul 17.20 wib kami pulang dari Semarang Fair meski saat itu gerimis menemani kami pulang maka kami segera ke parkir motor dan mengenakan jas hujan.

Dalam perjalanan sekitar 17.35 wib kami singgah dahulu ke masjid yang berada di pinggir jalan untuk menunaikan sholat Magrib. Dan saya merapikan jas hujan dan saya masukan ke jok motor. Teryata saat memasukan jas hujan ke jok saya lupa mengambil kontak motor kembali.

Waktu berjalan, Iqomah terdengar dan sholatpun kami mulai. Dan akhirnya diakhiri dengan salam dan dilanjutkan dengan doa. Dan kami menuju tempat parkir sepeda motor.

Sampai di serambi masjid kami mengemasi barang-barang dan menuju ke motor. Betapa terkejutnya ternyata kami tidak membawa kontak dan akhirnya mencari kontak ari tempat wudlu, tempat sholat, toilet sampai di halaman masjid.

Berdiam, berdzikir, berdoa, bersholawat sejenak saya yakin bahwa kontak motor berada di tempat untuk membuka jok dan saya lupa untuk mengambilnya. Dan yakin bahwa Allah melalui hambaNya telah menyimpan kontak tersebut dan akan mengembalikan kepada saya. Dan kami menunggu para jamaah sholat Magrib keluar semua.

Beberapa menit kami menunggu keluarlah sosok pemuda dengan mengenakan kemeja merah dan celana hitam dengan membawa senyuman yang menyejukkan hati berkata dari kejauhah, "Pak, itu motor jenengana (anda) ya?" seketika saya menjawab,"Ya mas." Pemuda tersebut menjawab dengan memberikan kontak motor kepada saya, "Pak, ini kontaknya. Tadi saya melihat kontak berada di tempat untuk membuka jok motor." "Jazakallah, terima kasih banyak ya mas." sahut saya.

Sebelum saya sapa dan mengucapkan terima kasih yang lebih serta bertanya namanya, pemuda HEBAT itu langsung keluar masjid dan meninggalkan saya. Dari kejadian ini saya berkesimpulan bahwa pemuda ini memang menolong karena Allah sehingga setelah memberikan kontak, pemuda itu langsung pergi dengan senyumannya mungkin dengan tujuan menjauhi sikap riya dan mungkin berfikir kalau saya akan memberikan sesuatu kepadanya. Agar itu tidak terjadi dan agar tidak mengurangi ibadahnya maka pemuda itu langsung pergi.

Subhanallah, Nizar yakin memang di negara ini masih banyak pemuda yang HEBAT, ringan tangan (suka menolong), peduli, untuk menjadikan negara ini dan Islam jaya seperti pemuda itu dan ANDA. Allahuakabar

Semoga bermanfaat dan mari kita ciptakan rasa peduli, ringan tangan untuk membantu saudara kita tanpa pamrih, lillahitaala.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar